JAKARTA, KOMPAS.com -- Bank Central Asia (BCA) mengklaim telah memiliki sistem pengamanan teknologi yang bisa mengatasi kejahatan teknologi (cyber crime).
Bahkan, BCA mengaku berhasil mengatasi 4.000 peretas per hari yang
mempunyai rencana menyusup ke jaringan sistem teknologi BCA.
"Sekitar
4.000 orang per hari mencoba hack BCA, tapi tidak pernah ada yang
berhasil," terang Suwignyo Budiman, Direktur BCA, dalam Focus Group
Discussion Kejahatan Perbankan Berbasis Teknologi Informasi (cyber crime), Selasa (13/5/2014).
Suwignyo menjelaskan, kini BCA memiliki unit kerja khusus enterprise security.
Unit yang diisi 40 orang profesional ini bertugas untuk membuat
strategi pengamanan, pengawasan, hingga perlindungan data-data di sistem
teknologi.
Tidak hanya itu, Suwignyo mengatakan, BCA juga menerapkan dynamic password (token) untuk mengatasi kejahatan pencurian data nasabah. "Ada juga secure agent (trusteer) untuk mengatasi kejahatan melalui malware," jelas Suwignyo.
Namun,
Suwignyo menyadari bahwa kejahatan IT di dunia perbankan semakin maju.
Dengan begitu, industri perbankan juga perlu untuk terus mengembangkan
pengamanan teknologi. Seperti diketahui, perbankan juga tengah memproses
imigrasi kartu debit dari magnetik ke cip untuk meningkatkan keamanan
kartu. (Issa Almawadi)
sumber = http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/05/13/1535061/BCA.Kami.Gagalkan.4.000.Hacker.Per.Hari